Posts

Apa Itu Rekening Saham?

Image
Gambar oleh Mediamodifier dari Pixabay Apa itu rekening saham? Nah buat sobat blogger yang baru mau mulai atau terjun ke dunia saham, perlu tahu ini dulu nih. Rekening saham adalah rekening yang digunakan untuk transaksi jual dan beli saham. Rekening saham terdiri dari 2 macam, yaitu: Rekening Efek Rekening Sub Efek / Rekening Dana Investor (RDI) / Rekening Dana Nasabah (RDN) Sama halnya dengan asset yang dimilki sobat blogger ketika sudah terjun kedalam dunia saham, juga ada 2 yaitu  asset berupa lembar saham  dan  asset berupa  cash . Rekening efek berisi jumlah lembar saham yang dimiliki & rekening sub efek berisi  cash  yang merupakan dana / saldo untuk bertransaksi jual / beli saham. Pembuatan / pembukaan rekening saham dapat dilakukan di perusahaan sekuritas. Oke sampai disini dulu ya sobat blogger. Semoga bermanfat.  Thanks  

Permohonan Perubahan Tahun Buku / Tahun Pajak

Image
Gambar oleh  Shutterbug75  dari  Pixabay Salah satu perinsip dasar akuntansi adalah Consistency Principle , dimana metode, prosedur atau kebijakan yang diterapkan entitas/perusahaan tidak berubah-ubah atau konsisten. Pada dasarnya wajib pajak tidak diperbolehkan mengubah tahun buku / tahun pajak sesuka hati, hal ini dengan jelas tertulis pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 pasal 12 ayat 2, bahwa " Wajib pajak tidak diperbolehkan mengubah tahun pajak tanpa mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak " . Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan pergeseran laba atau rugi perusahaan sehingga dapat merugikan penerimaan pajak. Meskipun demikian, pada keadaan tertentu wajib pajak dapat mengubah periode tahun buku / tahun pajaknya. Seperti pengalaman yang pernah saya alami.  Case -nya adalah karena adanya ketidakcocokan data antara KPP & perusahaan kami. Di KPP metode pembukuan yang terekam Jan - Des namun pada akta perusahaan kami Apr - Mar. Hal ini terjadi mungki...

Mengkoneksikan Kembali Database e-SPT Setelah Dipindahkan

Image
Sobat blogger pernah ngga sih pindahin database e-SPT ke komputer/laptop lain, tapi kita tidak bisa mengakses database tersebut, padahal aplikasi e-SPT sudah kita install dengan benar? Kalau pernah, saya juga pernah mengalami hal demikian. Permasalahnya ternyata bukan dari aplikasi e-SPTnya sobat blogger, tapi karena database e-SPT tersebut belum terkoneksi ke aplikasi e-SPTnya. Bukan hanya dipindahkan ke komputer/laptop lain sobat blogger, jika database e-SPT dipindahkan ke folder lain yang masih dalam satu komputer yang samapun kita perlu mengkoneksikannya kembali. Ada 2 kondisi dimana database e-SPT perlu dikoneksikan kembali ke aplikasi e-SPTnya , yaitu: Ketika dipindahkan ke folder lain yang masih dalam satu komputer, hal ini berarti Data Source- nya sudah ada pada System DSN komputer tersebut. Jadi hanya akan dilakukan konfigurasi saja. Ketika dipindahkan ke komputer lain, hal ini berarti  Data Source- nya belum ada pada System DSN komputer tersebut. Jadi perlu meng- c...

Metode Garis Lurus Penyusutan Aktiva Tetap Dan Pengaplikasiannya

Image
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay Setiap aktiva tetap (AT) yang dimiliki perusahaan mempunyai masa manfaat (umur ekonomis) menurut akuntansi. Selama masa manfaatnya, aktiva tetap akan mengalami penurunan nilai dengan cara mengalokasikannya secara sistimatis kedalam biaya atau yang dikenal dengan istilah penyusutan/depresiasi. Penyusutan dapat dihitung dengan beberapa metode. Salah satu metode yang paling banyak digunakan oleh perusahaan adalah Metode Garis Lurus . Perusahaan tempat saya bekerja pun menggunakan metode ini. Penerapan  Metode Garis Lurus  sangat sederhana sobat blogger, yaitu dengan mengalokasikan biaya yang sama/tetap untuk masing-masing periode selama masa manfaat aktiva tetapnya. Pencatatan/pembukuan pengalokasian biaya penyusutan ini bisa dilakukan tiap bulan ataupun tiap tahun , tergantung kebijakan perusahaan masing-masing. Sebagai contoh: CV. MK membeli Komputer (PC) seharga Rp. 6.000.000,- , umur ekonomis 4 Tahun (Kelompok 1). Berapa biaya penyusutan t...

Input e-SPT PPh 21/26 NPWP Tidak Valid

Image
Gambar oleh William Iven dari Fixabay Salah satu problem pada saat menginput data pada e-SPT PPh 21/26 adalah NPWP tidak valid . Padahal NPWP yang kita masukkan sudah sesuai dengan yang tertera pada kartu NPWP. Nah sobat blogger, kalau sobat blogger mengalami hal demikian saya akan coba share solusinya disini. Problem NPWP tidak valid ini bisa disebabkan oleh dua hal sobat blogger, Kode KPP yang tertera pada kartu NPWP (3 angka depan pada 6 angka terakhir) belum terdaftar pada referensi aplikasi e-SPT PPh 21/26. Hal ini terjadi karena adanya pemekaran wilayah KPP oleh Ditjen Pajak & belum terupdate pada aplikasi e-SPT. NPWP pernah direvisi karena struktur penomorannya salah atau tidak sesuai dengan peraturan DJP (PER 38/PJ/2013). Dan solusinya sobat blogger, untuk case no.1 sobat blogger bisa menambahkan kode KPP yang belum terdaftar pada aplikasi e-SPT PPh 21/26 tersebut. Caranya: Buka Menu Referensi pada aplikasi e-SPT PPh 21/26 Pilih Kode Pilih Kode KPP Klik Baru , lalu isi...