Metode Garis Lurus Penyusutan Aktiva Tetap Dan Pengaplikasiannya


Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Setiap aktiva tetap (AT) yang dimiliki perusahaan mempunyai masa manfaat (umur ekonomis) menurut akuntansi. Selama masa manfaatnya, aktiva tetap akan mengalami penurunan nilai dengan cara mengalokasikannya secara sistimatis kedalam biaya atau yang dikenal dengan istilah penyusutan/depresiasi. Penyusutan dapat dihitung dengan beberapa metode. Salah satu metode yang paling banyak digunakan oleh perusahaan adalah Metode Garis Lurus. Perusahaan tempat saya bekerja pun menggunakan metode ini.

Penerapan Metode Garis Lurus sangat sederhana sobat blogger, yaitu dengan mengalokasikan biaya yang sama/tetap untuk masing-masing periode selama masa manfaat aktiva tetapnya.


Pencatatan/pembukuan pengalokasian biaya penyusutan ini bisa dilakukan tiap bulan ataupun tiap tahun, tergantung kebijakan perusahaan masing-masing.

Sebagai contoh:

CV. MK membeli Komputer (PC) seharga Rp. 6.000.000,- , umur ekonomis 4 Tahun (Kelompok 1). Berapa biaya penyusutan tiap bulannya?


Sesederhana itu sobat blogger kalau secara teorinya. Namun dalam prakteknya di lapangan (dunia kerja accounting) akan menjadi lebih detail.

Pada prakteknya sobat blogger, kita harus memperhatikan tanggal perolehan untuk menghitung penyusutan AT baru/awal & tahun pembukuan yang digunakan oleh perusahaan. Penyusutan AT baru & penyusutan AT pada tahun terakhir masa manfaatnya akan dihitung secara proporsional. Perhitungan secara proporsional ini bisa dilakukan dengan 2 cara, antara lain:
  1. Pengalokasian biaya penyusutan sudah dilakukan pada saat bulan perolehan AT, sekalipun perolehan/ pembelian AT pada tanggal akhir bulan (tanggal 31).
  2. Pengalokasian biaya penyusutan dengan rentan waktu, tanggal 1 s/d 15 & tanggal 16 s/d 31. Jadi, jika tanggal perolehan AT antara tanggal 1 s/d 15, pengalokasian biaya penyusutannya dilakukan pada bulan perolehan/pembeliannya, sedangkan jika tanggal perolehan AT antara tanggal 16 s/d 31, maka pengalokasian biaya penyusutannya dilakukan atau dimulai pada bulan berikutnya.
tergantung kebijakan perusahaan masing-masing ya sobat blogger mau atau sudah merapkannya yang mana.

Sebagai contoh:
  • CV. MK pada tanggal 28 Mei 2019 membeli Komputer (PC) seharga Rp. 6.000.000,-, umur ekonomis 4 Tahun (Kelompok 1). CV. MK menggunakan tahun pembukuan fiskal 1 Apr s/d 31 MarKebijakan perusahaan pengalokasian atas biaya penyusutan dilakukan pada saat bulan perolehan/pembelian dan pencatatan/pembukuannya dilakukan setiap akhir tahun fiskal. Berapa biaya penyusutan untuk tahun buku 2019, 2020 & pada bulan akhir umur ekonomisnya? dan bagaimana pencatatannya?
  • Masih sama dengan keterangan contoh soal diatas, namun bagaimana perhitungan biaya penyusutan dan pencatatannya jika Komputer tersebut rusak & diputihkan pada tanggal 25 Nov 2021? 
  • Masih sama dengan keterangan contoh soal di atas, namun bagaimana perhitungan biaya penyusutan & pencatatannya jika Komputer tersebut dijual seharga Rp. 2.000.000,- pada tanggal 17 Feb 2022?

Demikian sobat blogger, semoga bisa bermanfaat. Thanks



Comments

Popular posts from this blog

Input e-SPT PPh 21/26 NPWP Tidak Valid